Minggu, 20 Maret 2011

AIR BORNE DISEASE


CAMPAK

A.    DEFINISI
Campak adalah suatu penyakit infeksi virus akut yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis dan ruam kulit… “
(Behrman dkk, 2000).
“….Campak merupakan penyakit serius yang mudah ditularkan melalui udara…”
(NSW Health, 2008)
Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai pembunuh terbesar, meskipun adanya vaksin telah dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu, virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian. Insiden terbanyak berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas penyakit campak yaitu pada negara berkembang, meskipun masih mengenai beberapa negara maju seperti Amerika Serikat.
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi dan masih masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya menyerang anak umur di bawah lima tahun (Balita) akan tatapi campak bisa menyerang semua umur. Campak telah banyak diteliti, namun masih banyak terdapat perbedaan pendapat dalam penanganannya. Imunisasi yang tepat pada waktunya dan penanganan sedini mungkin akan mengurangi komplikasi penyakit ini.
Campak yang disebut juga dengan measles atau rubeola merupakan suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh paramixovirus yang pada umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini ditularkan dari orang ke orang melalui percikan liur (droplet) yang terhirup
Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu: a. stadium kataral, b. stadium erupsi dan c. stadium konvalesensi. Campak adalah suatu penyakit akut menular, ditandai oleh tiga stadium:
1. Stadium kataral
Di tandai dengan enantem (bercak koplik) pada mukosa bukal dan faring, demam ringan sampai sedang, konjungtivitis ringan, koryza, dan batuk.
2. Stadium erupsi
Ditandai dengan ruam makuler yang muncul berturut-turut pada leher dan muka, tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi.
3. Stadium konvalesensi
Ditandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munculnya ruam, dan terjadi hiperpigmentasi.
B.     EPIDEMIOLOGI
Langkah-langkah dalam penyelidikan epidemiologi penyakit campak, yaitu:
1. Mencari informasi terkait penyakit campak meliputi:
a. Definisi campak adalah merupakan penyakit yang disebabkan virus campak atau morbili
b. Gejala penyakit
Gejala awal antara lain : lelah, batuk, hidung beringus, mata merah dan sakit. Timbul kemerah-merahan di muka
Penyakit campak dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi telinga, diare dsb.
c. Cara penularannya
Dapat ditularkan dengan menghirup virus campak yang berasal dari udara yang dibersinkan orang yang menderita campak.
d. Jika dalam desa tersebut ada yang menderita dengan gejala mirip dengan penyakit campak maka perlu dipastiakn dulu dengan masuk ke langkah tindak lanjut.
2. Tindak lanjut
a. Mendiagnosa penyakit untuk memastikan apakah itu benar penyakit campak dengan melihat gejala klinisnya dan dilakukan uji darah atau air ludah.
b. Jika dalam suatu desa ada yang menderita penyakit campak maka penderita harus di isolasi, jika belum terjadi komplikasi yang parah penderita disarankan untuk tetap berada di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain dengan menggunakan masker karena penularan virus campak dapat dilakukan melalui udara yang terkontaminasi virus campak dari bersin atau air ludah penderita.
c. Jika hanya terdapat beberapa orang yang menderita campak belum masuk dalam KLB (kejadian Luar biasa) maka penderita cukup di isolasi dan diberi pengobatan.
d. Namun jika sudah masuk dalam KLB maka semua penduduk dilakukan pengobatan dan rehabilitasi yang merata serta diadakan penyuluhan sebagai preventif agar kejadian tersebut tidak terulang kembali
C.    ETIOLOGI
Penyebab penyakit campak adalah virus RNA dari Famili Paramixoviridae, genus Morbillivirus.
·         Host                : Balita/ Manusia
·         Agent              : Morbilli virus paramyxoviridae
·         Enviroment     : Penyakit akan meledak jika terdapat akumulasi anak-anak yang suseptibel.
·         Dalam hal ini campak memiliki reservoir, yaitu : manusia.
D.    CARA PENULARAN
Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease).
Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.
E.     PENANGGULANGAN DAN KONTROL
Tahap Pencegahan
Campak dapat dicegah melalui program imunisasi.
Pada umumnya anak-anak berusia 9-11 bulan .
Imunisasi campak adalah imunisasi yang diberikan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Tahap Pemberantasan
Tahap Reduksi
Tahap reduksi campak dibagi dalam 2 tahap
1) Tahap pengendalian campak. 
2) Tahap pencegahan KLB.
Tahap Eliminasi
Pada tahap eliminasi, cakupan imunisasi sudah sangat tinggi (>95%), dan daerah-daerah dengan cakupan imunisasi rendah sudah sangat kecil jumlahnya. Kasus campak sudah jarang dan KLB hampir tidak pernah terjadi. Anak-anak yang dicurigai tidak terlindung (susceptable) harus diselidiki dan mendapat Imunisasi tambahan (Saroso, 2010).
Tahap Eradikasi
Cakupan imunisasi tinggi dan merata, dan kasus campak sudah tidak ditemukan. Transmisi virus sudah dapat diputuskan, dan negara-negara di dunia sudah memasuki tahap eliminasi. Pada TCG Meeting, Dakka, 1999, menetapkan Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan terjadinya KLB. Cakupan imunisasi tinggi dan merata, dan kasus campak sudah tidak ditemukan. Transmisi virus sudah dapat diputuskan, dan negara-negara di dunia sudah memasuki tahap eliminasi.

Referensi
Chin, James, 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular . Terjemahan : Dr. I Nyoman Kandun, MPH, Edisi 17, WHO.
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis : Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Erlangga: Jakarta

WIWIN ANDRIYANI
E2A009035
REG-1 2009
FKM UNDIP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar