Selasa, 02 November 2010

AND__NOW__ :)

Kita bertemu…
Tanpa rencana di satu kota…
Ku mengenal dirimu…
Ku ingat wajahmu…
Seminggu sudah…
Kita saling mengenal
Ku merasakan…
Ada suatu getaran…
Ku coba…
Ku ungkapkan…
Isi hati
Kepadamu…

Reff:
Dan sekarang…
Kau telah menjadi
Bagian hidupku…
Dan sekarang…
Kau tempat berbagi
Hati dan hidupku…
Dan sekrang…
Kau telah menjadi
Bagian hidupku…
Dan sekarang…
Kau telah memberi
Permata untukku…
(Hati dan hidupku…)

Kau tlah alirkan…
Cintamu sampai ke jantungku
Tanganku kau pegang erat…
Tanpa rencana…

MY LOVE

WANITA BANGSAWAN dengan KEMULIAAN SEJATI

Kholifah ‘Umar bin Abdul ‘Aziz memiliki seorang istri dari kalangan bangsawan yang bernama Fathimah bintu ‘Abdul Malik. Fathimah adalah seorang putri Kholifah terdahulu yang Bapaknya bernama ‘Abdul Malik. Fathimah memiliki perhiasan yang paling mahal. Perhiasan itu tidak pernah dimiliki oleh wanita lain di muka bumi. Di antara perhiasan-perhiasan itu, ada dua anting-anting mariyah yang terkenal dalam sejarah. Para penyair pun menyebut perhiasan itu dalam syairnya. Seandainya anting-anting itu dijual, maka akan cukup untuk mengenyangkan satu suku yang besar.

Ketika tinggal bersama bapaknya, Fathimah hidup dalam kemewahan dunia. Namun ketika menjadi istri Kholifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, beliau hidup dengan sederhana. Kholifah memberikan nafkah hanya beberapa dirham dalam sehari. Fathimah rela dengan hal itu dan gembira hidup qonaah, hidup apa adanya dan senang dengan kesederhanaan.

Kholifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz selalu menasehati istrinya untuk banyak bershodaqoh. Fathimah bintu ‘Abdul Malik adalah istri yang taat, dia mematuhi nasehat suaminya. Semua perhiasan dan mutiara yang dibawanya diserahkan ke baitul mal kaum muslimin. Demikianlah kemulian sejati yang dimilikinya, dia tetap hidup sederhana walaupun mampu hidup mewah. Hidup sederhana tidaklah mengurangi kemuliaan dirinya. Wallahu a’lam Bishshowab.

Like this